Friendship | Writing | Reading | Learning | Joking | Smiling | Laughing | Comfortable
Tentang Kami
Foto saya
Grup Cafe Rusuh merupakan suatu ruang lingkup tempat di mana para anggotanya bisa berbagi tentang segala hal. Kata "Rusuh" sendiri merupakan kependekan dari "Ruang suasana hati". Sebagai sebuah grup, Cafe Rusuh menjadi sebuah jembatan di mana persahabatan, kekeluargaan dan silaturahmi antara sesama anggotanya tetap terjaga. Selain itu, Cafe Rusuh juga memberikan kebebasan kepada para anggotanya untuk berbagi tentang segala hal seperti puisi, cerita, esai, tips-tips dan info-info yang bermanfaat bagi para anggotanya.

Senin, 05 Maret 2012

Battle Poem Tema Persahabatan

Tentang memori persahabatan yang terjual
by Catz Link Tristan

Dan aku mencari di lipatan sel-sel otak, tentang diriku
Adakah tersisa sepotong senyum di sana?
Mungkin remah-remah canda terselip di antara jalinan urat
Atau sudah kau buka otakmu dan ditukar di mall mewah

Kata manis penambah semangat diaduk dalam cangkir retak
Janji serta peluk hangat disajikan pada piring sekali pakai
Lalu kau letakkan pula tumpukan memori bagai kertas koran usang
Dikilokan pada pemulung, demi sekeping persahabatan baru

Pontianak – Kuching, Malaysia

=======

Photograph
by Ibnu Purdiavril Nugroho

pada selembar foto yang serupa warna senja
masih ada sekilas wajahwajah di pikiran
terukir serupa relief dinding candi
tentang siapa; satusatu coba diingat

kau, dia, mereka
aku lebih suka menyebutnya kita
daripada menghafal namanama yang bisa saja
tak hanya satu
tapi pada guratgurat wajah tak pernah sama
meski kulit berubah keriput
dan punggung mulai membungkuk

ada yang kita tulis di belakang
'kita adalah sahabat'

Buitenzorg, 201111

=======

La la la...
by Minie Kholik

Kau adalah laut
di mana segala bermuara
seperti air mengalir
... meresap hingga palungnya

berpegang sekuatnya
seperti bumi dengan porosnya
seperti bulan dan mentari
berkisah dengan cerita berbeda

nikmati saja
banyak tanda tanya
kau pilih sendiri jawabannya
kuncinya ada di saku bajumu

Sahabat itu bagaimana menikmati tawa dalam tiap suasana

MK ,Taipei, 20/11/2011

=======


Sketsa Putih Abu
by Yanti Nix Ikutan

Kita pernah
Berbagi jingga di balutan putih abu
Berbagi bahu untuk cerita pilu
Bergantian menepuk pundak,
Ketika salah satu gamang melangkah maju

Kita pernah
Mencoreti lembar kertas dengan mimpi
Ada bintang, rembulan, mentari, pun pelangi
Aku menggambar tanah
Kalian tertawa...

Kawan
Sketsa itu masih kusimpan
Dan kalian telah menjelma menjadi yang teringinkan
Pun aku,
Seperti yang kuidamkan

=======

Catatan Kecil
by Sari Wulandari

dulu sekali
kala mentari masih belajar berpijar
kamu datang membawa sepotong bintang
sisa pesta terang bulan

kakikaki kecil kita berlari
menginjak rumput, tanah basah bahkan cacing
tapi aku senang, sebab
usai hujan turun
kelingking berkait
di bawah daun pisang tertulis
'aku dan kamu sahabat selamanya'

dan hei!
tanpa kau tahu
angin mencuri gambar kita di awan
aku kepang kelabang
kamu kuncir kuda

waktu semakin tua
namun kau tetap muda
terjerembab di awan
bersama bidadari
menunggu aku menyusulmu

ingat kan? aku dan kamu sahabat selamanya...

=======

Sahabat Bukan 'Eksakta'
by Dina Taz Mardiana

berteriaklah engkau di setiap angin menderu, karena yang engkau tahu sebuah senyum akan terlihat sinis bukan manis, semua hilang ruhnya bahkan sebelum nyawamu melesap berbagi warta dengan 'sang maestro'

tidak ada gemintang yang terbit sempurna, kelembutanmu sudah berganti keniscayaanmu, manis kenangan kini membeku di titik nol, bahkan ketika kaca belum membisu dalam kudapan embun yang dingin dan risaukupun sudah binasa, terkikis dengan nyanyian kemuakan yang kau tumpahkan

hei!
kecendikiaan bukan hal mutlak, untuk sebuah tautan tangan dalam genggaman, karena rasa persahabatan ini tidak dapat diukur dengan eksakta atau logika

:untukmu
dulu, aku hanya punya rasa apa adanya bukan ada apanya dan sekarang hanya bagi dia yang tulus memperlihatkan begitu bulan akan terang bukan disiang hari tapi ketika mata menutup ragu untukmu tautan tanganku

Bekasi, 20112011
untuk sahabat dulu dan sekarang

=======

Kau yang ku sebut sahabat
by Amy Tan

Kamu pelangi di langitku
Lapisan warnamu menghiasi hariku
Suka duka dan bahagiamu terukir di ketujuh biasmu

Kita yang tak sama menjadi satu dalam satu kata "sahabat"
Berbagi cerita dan kisah
Hingga jenuh membawa pergi

Kau selalu istimewa bagiku di setiap gerakmu
Sekali tangan berjabat sahabat selamanya
Maukah kamu?

Hualien,Taiwan 21-11-2011

=======

Tangan Kebersamaan
by Wahyu Wibowo

berlalu waktu mengiringi kebersamaan kita
merangkai cerita indah yang bagiku memori terindah
lewat tanah berlumpur, memasang pancing, lalu membakar hasil perjalanan dengan segundah nyanyian istimewa

berlalu waktu menjaringku dari segala perangkap yang dapat menjerembab
lewat nasihat-nasehat setelah aku perbuat
sedang malamnya engkau ceritakan penginspirasi hidupmu hingga aku terpikat dalam nikmat

kini, berlalu waktu yang mengharuskan kita tak dapat bercerita secara nyata
lepas wajah ceria kecuali lewat bingkai fhoto yang sengaja kusimpan
hanya kesekian penetapan hati bahwa jarak bukanlah segalanya
karena ada Tangan yang telah menyatu dalam hidup kita

Puisi Persahabatan Special buat sahabat dekatku, Ismadi...

Indralaya, 20 November 2011

=======

Sahabat?
by Agus Suprianto

Kita harus kembali membajak sawah setelah panen
Atau merapikan kembali setapak yang dilalui kerbau
Pun air sungai masih menjadi melodi yang indah
kala burung burung memilih tidur di siang hari

dan kita saling melepas kancing baju
berjuang memperbutkan kejantanan

=======

Lapuk
by Kawako Tami

dalam kita waktu adalah yang paling tua
lalu kau yang memujanya dan takut tertinggal olehnya
lalu dia yang mengalir bersamanya tak peduli kemana bermuara
dan aku yang menjadi rantai batu agar kalian berujung lautan, kenangan

dalam kenangan riuh adalah yang paling usang
lalu tawa yang memecah malam lewat kata
dan lelucon murah mengganggu sesiapa yang terjaga
namun hanya aku, kau, dan dia yang lapuk pada air mata

=======

Ernando Wiranata Lingga

Kita seperti gagang dan palu
Selalu saling membantu
Baik dalam mengeratkan paku kebersamaan
Dan juga memecahkan batu permasalahan
Walau kita sekarang terpisah jauh
Yakinlah dengan komunikasi kita akan tetap bersatu
Mengingat masalalu yang terpampang pada lembaran2 photo putih abu2

=======

Tak terucap
Lily Zhang


Satu detik

Dua menit

Tiga jam

Dan berhari-hari

Sungguh sulit melukiskan kisah kita
Kamu tahu kenapa?
Cerita ini melelehkan air mata
Bergemuruh dalam hati

Karena...
Sepatah katapun tak sanggup
Apalagi menjalin kalimat membentuk sajak?
Kita dalam aku dan kamu...
Menetap dalam persahabatan yang terlalu indah..

Duka maupun suka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar