Friendship | Writing | Reading | Learning | Joking | Smiling | Laughing | Comfortable
Tentang Kami
Foto saya
Grup Cafe Rusuh merupakan suatu ruang lingkup tempat di mana para anggotanya bisa berbagi tentang segala hal. Kata "Rusuh" sendiri merupakan kependekan dari "Ruang suasana hati". Sebagai sebuah grup, Cafe Rusuh menjadi sebuah jembatan di mana persahabatan, kekeluargaan dan silaturahmi antara sesama anggotanya tetap terjaga. Selain itu, Cafe Rusuh juga memberikan kebebasan kepada para anggotanya untuk berbagi tentang segala hal seperti puisi, cerita, esai, tips-tips dan info-info yang bermanfaat bagi para anggotanya.

Jumat, 06 Mei 2011

Battle Poems Tema Ular

Bening Sanubari

Parseltongue

semalam
di beranda sempit kota kita
kurasakan ular melilit tubuhku dalam lumat selembut bibirmu
...
apakah itu titisanmu
yang bertandang menjemput mimpiku
dengan segengam gumam yang kau selipkan di jari manisku



June Tan

Si Ular protes
kalian manusia memang sadis
lihatlah restoran-restoran yang ramai kalian kunjungi!
ular goreng, darah ular, sate ular

...Memang apa salahku?
aku hanya ingin hidup tenang!
Kalian yang menggangguku
merambah hutan, merusak padang, mengusir kaumku hingga punah!

Kalian bilang aku berbisa
tapi bisaku hanya untuk melindungi diri
tak pernah kugunakan untuk melukai sesamaku
sementara kalian?
tanpa bisa pun kalian saling bunuh...

kalian bilang karena lidahku bercabang
maka aku sering ingkar janji
tidakkah kalian sadar
bahwa sekalipun aku tak pernah berjanji?

Bahkan tanpa cabang di lidah
kalianlah yang sering ingkar
mengumbar mulut manis penuh racun
lalu lagi-lagi meggunakanku sebagai perumpamaan!

Menjijikkan!
hanya karena merasa sebagai 'yang paling sempurna'
kalian bisa menentukan mana yang salah dan benar
hanya karena buku-buku dongeng itu!

Bila hukum alam berlaku
makhluk yang kuat boleh membunuh yang lemah
manusia sebagai mekhluk terkuat
juga boleh memangsa makhluk lain yang lebih lemah

Kalau begitu
bila ada yang lebih kuat dari manusia
kenapa manusia tak boleh dibunuh juga?


Ria Aprilia

‎- keinginan -

seekor ular menjulurkan lidahnya
lalu berbisik di telinga yang sudah berisik

...ia memincingkan mata, sungguhlah menggoda
di antara daya yang entah kemana lepas lalang
sebelum ia sempat mematuk, atau meletakkan lidahnya
di jantung hati

ah! dosa pertama dari segala dosa
seolah sejarah purba; buah pengetahuan dan perempuan


Dina Taz Mardiana

*Reborn*
...
Meliukliuk mencari jalan kembali
bersilat lidah bercabang menjadi dua
Memaparkan alasan menghiba kesungguhan
Kau tularkan bisamu, biar aku tergugu
Melupakan luka karena kibasanmu

Lalu,
Janjimu kau akan ganti baju
Memecah menjadi kulit baru
Tidak menjamin semuanya seperti dulu
Ingat itu!


Cahya Furi Purnama

Sebentuk Mara
Mengendap dalam sembab usang deduan gugur, dalam mata yang mengawan pada tujuh sudut menebar tanya. Tetes bisa menanti sewujud mangsa lengah agar tak berdaya. Pernahkah engkau mengerti tentang arti yang tak terpenuhi, gelinjang bukan indah jika bergelimang air mata.
: Bara


Elang Sableng

---ular yang baik---
kau tak pernah keluar malam dg belang-belang disisikmu,
kau tak pernah menyemburkan racun harap nan semu,
kau tak pernah membekukan rasa dg bisa dikecupmu,
[titik dua P]


Sinyo Manteman


indah dan mematikan
ah kau ini memang ular
sekarang kau kata a
...tak lama lagi kau kata b
lidahmu bercabang, manis

kadang aku sendiri bingung
saat kau berganti kulit
yang tadinya keriput
tibatiba kembali mulus

kadang juga kepalamu dua
atau bahkan lebih
satu di sini, satu di sana
tak pernah pasti

kau memang indah dipandang
tapi juga berbahaya
racunmu melumpuhkan syaraf
membunuhku dengan cepat

pelukmu hangat dan mematikan
menghimpit rongga dada
membuatku sesak nafas

ah kau ini memang ular
indah tapi mematikan


Catz Link Tristan

Masih ingat pada senja itu?
Kita tertawa bersama
Tertangkap ...
Pada akhir lagu permainan
#Ular naga panjangnya bukan kepalang
...Menjalar-jalar selalu riang kemari
Umpannya lezat itulah yang dicari
Ini dianya yang terbelakang#
Kali ini juga, kita tertangkap


M Christina Dwi

Membius
Menggulung-gulung di tiap waktu
Dalam tiap kesempatan mencari mangsa
Hingga Lari kemanapun ia mau

Tanpa berputus asa
Menggoda mahkluk di sekitarnya
Hingga jatuh pada pelukannya

Ia memberikan zat yang membuat orang terkapar
Tanpa sadar hingga diri melayang
Di antara dua dunia yang membuat orang gempar

Semua rasa bercampur baur dalam jiwa
Jantung berdetak kencang bagaikan angin ribut
zat berbahaya menjalar mengancurkan hidup yang ada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar