Friendship | Writing | Reading | Learning | Joking | Smiling | Laughing | Comfortable
Tentang Kami
Foto saya
Grup Cafe Rusuh merupakan suatu ruang lingkup tempat di mana para anggotanya bisa berbagi tentang segala hal. Kata "Rusuh" sendiri merupakan kependekan dari "Ruang suasana hati". Sebagai sebuah grup, Cafe Rusuh menjadi sebuah jembatan di mana persahabatan, kekeluargaan dan silaturahmi antara sesama anggotanya tetap terjaga. Selain itu, Cafe Rusuh juga memberikan kebebasan kepada para anggotanya untuk berbagi tentang segala hal seperti puisi, cerita, esai, tips-tips dan info-info yang bermanfaat bagi para anggotanya.

Minggu, 29 Mei 2011

UPIL (Urusan rumPi ILmu) Puisi dengan Gayamu Season III: Unsur Dalam Puisi dan Majas

Hola halo prens.. Hehehe.. Ketemu lagi ama saia, om Sinyo Manteman yang ngaco dengan materi yang udah pasti ngaco juga.. Wkwkwk.. *swing swing swing.. ditimpugin botol..*

Nah, malem ini pengen sharing tentang unsur dalam puisi dan majas, prens.. Apa-apa aja siy unsur dalam puisi? Trus, apa siy majas itu? Nah, gimana kalo kita kulik bareng-bareng.. (kita..? lu aja kalee.. wkwkwk..)
So, lesgo prens..


A. Unsur-unsur Dalam Puisi

Nah, di postingan terdahulu saia dah kasih tau pan, kalo puisi itu adalah ungkapan perasaan dan pikiran si penulis. Jadi ga ada aturan yang bersinggungan langsung dengan penulisan puisi. Pun dengan unsur-unsur dalam nulis puisi, otomatis prens, ga ada unsur pasti dalam nulis puisi juga.. Tapi kok kenapa bisa jadi ada unsur-unsurnya..? Nah, unsur-unsur itu muncul dengan sendirinya tanpa kita sadari, prens.. Seperti halnya perasaan dan pikiran kita, unsur-unsur itulah yang membuat puisi menjadi mellow, ceria, sinis, manis, sadis, lucu ataupun satire..
Trus apa aja siy unsur-unsur itu..? Nih prens, saia kasih tau unsur-unsurnya ala om Sinyo yang ngaco ini hehehe.. Simak yee..

1.   Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

2.   Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.

3.   Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.

4.   Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari  sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.



B. Majas

Kalo dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, majas adalah cara melukiskan sesuatu dng jalan menyamakannya dng sesuatu yg lain; kiasan.
Nah majas sendiri terbagi menjadi beberapa macam. Berikut saia coba kulik satu-satu prens…

1. Definisi, Pengertian & Contoh Majas Elipsis
Majas ini berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca atau pendengar, sehingga struktur gramatikal atau kalimatnya memenuhi pola yang berlaku.
Contoh Majas Elipsis :
Masihkah kau tidak percaya bahwa dari segi fisik engkau tak apa-apa, badanmu sehat; tetapi psikis ... . ( Majas Elipsis )

2. Definisi, Pengertian & Contoh Majas Metonimia
Majas ini mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai pertalian yang sangat dekat.
Contoh Majas Metonimia :
Pena lebih berbahaya dari pedang. ( Majas Metonimia )

3. Definisi, Pengertian & Contoh Majas Persamaan atau simile
Majas ini mengandung perbandingan yang bersifat eksplisit. Yang dimaksud dengan perbandingan yang bersifat eksplisit adalah langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Untuk itu, ia memerlukan upaya yang secara eksplisit menunjukkan kesamaan itu, yaitu kata-kata: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya.
Contoh Majas Persamaan atau simile :
a. Kikirnya seperti kepiting batu.
b. Mukanya merah laksana kepiting rebus. ( Majas Persamaan atau simile )

4. Definisi, Pengertian & Contoh Majas Metafora
Majas ini semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat: bunga bangsa, buaya darat, buah hati, cindera mata, dan sebagainya. Makna sebuah metafora dibatasi oleh sebuah konteks.
Contoh Majas Metafora :
Perahu itu menggergaji ombak. ( Majas Metafora )

5. Definisi, Pengertian & Contoh Majas Personifikasi
Majas kiasan yang menggambarkan benda-benda mati seolaholah memiliki sifat-sifat kemanusiaan. Personifikasi (penginsanan) merupakan suatu corak khusus dari metafora, yang mengiaskan benda-benda mati bertindak, berbuat, berbicara seperti manusia.
Contoh Majas Personifikasi :
a. Angin yang meraung di tengah malam yang gelap itu menambah lagi ketakutan kami.
b. Kata-katanya tajam seperti mata pisau. ( Majas Personifikasi )

6. Definisi, Pengertian & Contoh Majas Ironi atau sindiran
Majas ini ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam rangkaian kata-katanya.
Contoh Majas Ironi atau sindiran :
a. Saya tahu Anda adalah seorang gadis yang paling cantik di dunia ini yang perlu mendapat tempat terhormat!
b. Kamu datang sangat tepat waktu, sudah 5 mobil tujuan kita melintas. ( Majas Ironi atau sindiran )

7. Definisi, Pengertian & Contoh Majas Sinisme
Sinisme adalah sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati.
Contoh Majas Sinisme :
Tidak diragukan lagi bahwa Andalah orangnya, sehingga semua kebijaksanaan terdahulu harus dibatalkan seluruhnya! ( Majas Sinisme )

8. Definisi, Pengertian & Contoh Majas Sarkasme
Majas ini lebih kasar dari ironi dan sinisme. Majas sarkasmemengandung kepahitan dan celaan yang getir.
Contoh Majas Sarkasme :
a. Mulut harimau kau!
b. Lihat sang Raksasa itu! (maksudnya si Cebol) ( Majas Sarkasme )

9. Definisi, Pengertian & Contoh Majas Sinekdoke
Semacam bahasa figuratif yang mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan (pars pro toto) atau mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian (totem pro parte).
Contoh Majas Sinekdoke :
a. Setiap kepala dikenakan sumbangan sebesar Rp 1.000,00 ( Majas Sinekdoke pars pro toto ).
b. Pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Malaysia berakhir dengan kemenangan Indonesia ( Majas Sinekdoke totem pro parte ).

10. Definisi, Pengertian & Contoh Majas Hiperbola
Majas yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal.
Contoh Majas Hiperbola :
a. Kemarahanku sudah menjadi-jadi hingga hampir meledak kepalaku. ( Majas Hiperbola )

11. Definisi, Pengertian & Contoh Majas Eufimisme
Majas yang menyatakan sesuatu dengan ungkapan yang lebih halus.
Contoh Majas Eufimisme :
a. Untuk menjaga kesetabilan ekonomi, pemerintah menetapkan kebijakan penyesuaian harga BBM. (kenaikan harga).
b. Untuk mengatasi masalah keuangan, perusahaan itu merumahkan sebagian karyawannya. (mem-PHK). ( Majas Eufimisme )

12. Definisi, Pengertian & Contoh Majas Litotes
Majas yang menyatakan sesuatu lebih rendah dengan keadaan sebenarnya.
Contoh Majas Litotes :
Apalah artinya saya ini, sedikit yang bisa saya sumbangkan bagi generasi bangsaku. ( Majas Litotes )

13. Definisi, Pengertian & Contoh Majas Retoris
Majas ini berupa pertanyaan yang tidak menuntut suatu jawaban.
Contoh Majas Retoris :
Bukankah kita ini bangsa yang beragam adat, suku, dan budaya, mengapa hendak diseragamkan? ( Majas Retoris )

Nah kira-kira itu tadi prens sekelumit tentang unsure-unsur dalam puisi dan majas… So, kalo ada kesalahan ketik atau apapun, maap-maap yee, soalnye om Sinyo pan juga nyari bahannye dari buku-buku and mbah wiki hehehhe…
Ok, see you next time prens…


Sumber:
- Kamus Besar Bahasa Indonesia
- Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar