Sederet perisai memopongmu
Mengokohkan tiap sendi dan pundi-pundi mimpimu
Menyematkan semangat dulu yang tak pernah padam
Bersabarlah negeriku,,
Jika ragamu kini telah banyak ternodai
Jika darahmu kini telah banyak dikotori
Oleh mereka yang tidak pernah mengerti
Akan sumbangsih pejuangmu dahulu
Bersabarlah negeriku..
Biarkanlah seburat mendung sejenak ada
Menitipkan asa pada sang hujan
Menyegarkan kembali janji-janji suci
Yang telah terpatri sejak dulu
Mengingatkan pemuda pemudimu
Akan ukiran sumpah
Untuk menunaikan asamu yang terlewatkan
Bersabarlah negeriku..
Takkan ada lagi tangisan Ibu pertiwi
Takkan ada lagi kesedihan dan rintihan para pejuangmu
Seiring dengan kedewasaan usiamu
Percayalah, semangat dan mimpimu tidak akan pernah memudar
Mengokohkan tiap sendi dan pundi-pundi mimpimu
Menyematkan semangat dulu yang tak pernah padam
Bersabarlah negeriku,,
Jika ragamu kini telah banyak ternodai
Jika darahmu kini telah banyak dikotori
Oleh mereka yang tidak pernah mengerti
Akan sumbangsih pejuangmu dahulu
Bersabarlah negeriku..
Biarkanlah seburat mendung sejenak ada
Menitipkan asa pada sang hujan
Menyegarkan kembali janji-janji suci
Yang telah terpatri sejak dulu
Mengingatkan pemuda pemudimu
Akan ukiran sumpah
Untuk menunaikan asamu yang terlewatkan
Bersabarlah negeriku..
Takkan ada lagi tangisan Ibu pertiwi
Takkan ada lagi kesedihan dan rintihan para pejuangmu
Seiring dengan kedewasaan usiamu
Percayalah, semangat dan mimpimu tidak akan pernah memudar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar